Monday, August 18, 2008

AWG

10-13/08/08:Sarfat…

Beberapa hari yang lalu aku menikmati sebuah retreat kerohanian di mana pesertanya berjumlah 100an orang yang berasal dari Sulawesi, NTT, NTB, Semarang, Denpasar, Papua, dll. Yaah…sangat menyenangkan bertemu dengan orang-orang seperti mereka. Yang kami lakukan tak banyak, intinya mempererat hubungan pribadi dengan Tuhan dan sesama…

Sungguh sebuah momen yang indah.

Lokasi itu terletak di dataran tinggi Batu-Malang. Ketika malam tiba, kami bisa melihat kerlap-kerlip kota Malang. Ketika pagi tiba, dengan jelas sederetan tanaman apel membentang di bawah kami. Sungguh menakjubkan...seperti surga (padahal aku tak pernah se Surga, yaah...sesuatu yang indah-indah orang selalu mengaitkan dengan surga bukan?!).

Yang paling ku sukai dari acara itu adalah aku bisa bertemu dengan saudara-saudara dari berbagai daerah, khusyuk menyembah Tuhan, dan bebas menelanjangi alam dengan mataku.

Secara garis besar, tak ada yang terlampau istimewa dalam acara itu, hanya saja satu mata acara yang sangat ku nikmati yaitu AWG (Alone With God). Siang itu, kami masing-masing peserta boleh menyendiri dan mengambil tempat di mana pun kita suka, dan di situlah kami bisa ’berbicara’ dengan Tuhan apa adanya, lebih jujur, lebih dalam dan lebih bermakna...

Ada beberapa pokok masalah yang saat itu aku ungkapkan pada Tuhan, aku meletakkan bebanku pada-Nya. Saat itu, aku sedang bergumul masalah skripsi. Karena beberapa jam yang lalu, mamaku telpon dan bilang aku tidak boleh berangkat ke Jakarta bila aku belum merampungkan ujianku. Dadaku terasa sesak dan pecah dalam isak tangis. Aku merasa tak sanggup, aku takut, aku ragu... untuk itulah aku benar-benar merengek seperti anak kecil kepada Bapanya untuk minta diberi pertolongan dan diraih. Aku merasa sendiri.

Yang ku ingat, saat itu aku benar-benar lepas dan bebas jadi diriku...

Lalu, Tuhan berkata melalui Firman-Nya: ”Hai anakku, jika hatimu bijak, hatiku juga bersukacita. Jiwaku bersukaria, kalau bibirmu mengatakan yang jujur. Janganlah hatimu iri kepada orang-orang yang berdosa, tatapi takutlah akan Tuhan senantiasa. Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang. Hai anakku, dengarlah dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar.”

Perlahan pulihlah harapanku. Aku percaya pada Tuhan. Aku sadar selama ini terlalu menuntut tanpa melaksanakan apa yang sebenarnya menjadi kewajibanku. Aku yakin bahwa Tuhan akan selalu besertaku, apa pun menimpaku...

No comments: