Monday, March 19, 2007

Guru Besar dan Karyanya

“…..diharapkan guru besar nantinya mampu memberikan kontribusi nyata dalam pengabdiannya terhadap Universitas dan negara. Ini bukanlah titik kulminasi berakhirnya karya, justru ini merupakan tanggungjawab yang besar bagi setiap guru besar. Guru besar selalu dituntut atas karyanya, misalnya untuk membuat buku serta karya ilmiah, penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi pencerahan masyarakat...”
Itulah sepenggal pidato yang diucapkan oleh Rektor Universitas Jember, Dr. Ir. Tarcisius Sutikto, MS dalam acara Rapat Terbuka Universitas Jember dengan acara Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. H. Sarwedi, MM dan Prof. Ir. Susijahadi, MS pada tanggal 27 Januari yang lalu, bertempat di Gedung Sutardjo. Acara yang dimulai pada pukul 09.15 - 11.30 WIB ini dibuka oleh Rektor dan dihadiri oleh sekitar 100 orang yang terdiri dari keluarga, pihak birokrat Unej, serta kolega dari masing-masing guru besar.
Prof. Dr. H. Sarwedi, MM menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Jember mulai tahun 2004 hingga sekarang ini. Pria yang lahir di Banyumas, 15 Oktober 1953 ini, menempuh pendidikan S-3 dalam bidang ilmu ekonomi internasional di Universitas Airlangga. Dalam acara pengukuhan tersebut, ia membawakan orasi ilmiah yang berjudul ” Perdagangan Intra Regional: Tantangan dan Prospektif ke Depan bagi Indonesia dalam Kerangka ASEAN Free Trade Area” dengan memakan waktu kira-kira 40 menit.
Sedangkan Prof. Ir. Susijahadi, MS yang berasal dari Fakultas Teknologi Pertanian ini menjadi guru besar dalam bidang mikrobiologi. Dalam orasi ilmiahnya, ia banyak membicarakan tentang penelitian terhadap produksi tanaman kakao. Dalam kegiatan pengabdian masyarakatnya, Prof. Ir. Susijahadi, MS banyak mengadakan pelatihan ketrampilan pertanian, juga tentang teknologi pertanian dan teknologi hasil pertanian kepada masyarakat. Atas pengabdiannya yang tidak bisa dibilang sebentar kepada Universitas Jember ini, ia memperoleh penghargaan Satya Lencana Karya Sapta yaitu sebuah penghargaan yang diberikan kepada seorang pengajar yang telah mengabdi selama 30 tahun.
Jabatan guru besar merupakan jabatan tertinggi dalam dunia akademik. Yang lebih ditekankan bukan hanya dalam hal kuantitas melainkan lebih pada segi kualitas masing-masing guru besar. Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. H. Sarwedi, MM, ketika ditemui di kantornya di sela-sela kesibukannya,” Jabatan guru besar itu memang jabatan tertinggi di dunia akademik. Karena sekarang ini sudah banyak profesor, mungkin kebanggaan itu ada tapi ya tidak seperti dulu. Tapi, sebenarnya yang penting bukan pada profesornya, melainkan lebih pada karya yang dibuat oleh guru besar itu.”
Semoga guru besar yang ada di Unej ini bukan hanya sekedar gelar atau simbol saja, tapi lebih diejawantahkan melalui karya-karya yang dibuat dalam upaya mencerahkan masyarakat.

No comments: