Saturday, November 01, 2008

I’ve been there, A!

”Kenapa si, Yas, harus ada kematian??”

Aku terhenyak mendengar pertanyaan itu. Bagaimana tidak, baru saja bangun tidur dan ketika hendak ke kamar mandi, aku mampir ke kamar seorang kawan kostku (sebutlah A), dia langsung menyerudukku dengan pertanyaan seperti itu.

Aku diam saja, ingin mendengar apa kata-kata selanjutnya.

”Iya, kenapa Tuhan itu seolah-olah punya senjata yang bernama kematian? Dan aku yang tak pernah berpikir mengenai surga-neraka, jadi takut...takut tak bisa bertemu kekasih, teman2, kalau-kalau kematian itu datang menjemput tiba-tiba. Aku juga sudah jarang bersembahyang, kamu tau kan!!”, ucapannya menyembur bagai lumpur Lapindo di Sidoarjo.

Ya..kawanku yang satu ini memang unik, aneh. Kadang A bersikap sok dewasa dengan menasihati kawanku yang lain dengan sejuta kemungkinan yang ia kemukakan, kadang dia bertingkah seperti anak kecil yang menyaru sebagai seorang superhero dan memukul-mukulkan guling ke kawanku yang lain yang ia tetapkan sebagai monster (musuh si superhero), kadang A menangis tersedu karena mengaku kangen dengan sang kekasih di belahan lintang dan bujur dunia yang lain. Nah, apa lagi yang kali ini terjadi padanya? (Selanjutnya, A (kawanku), T (aku))

A=”Seakan-akan ketika aku tidak bersembahyang, si Tuhan berkata ”Hei..aku punya kematian, kalau kamu tidak menuruti aku, kamu akan masuk neraka atau kamu tidak akan bisa bertemu kekasihmu dan teman-temanmu.”

T=”Memang kenapa kalau kamu mulai sembahyang lagi?” A, aku sadar aku manusia lemah, oleh karena itu aku membutuhkan kekuatan yang lebih besar, lebih agung dari aku yang kepadanya aku bisa bersandar.”

A=”Iya, aku juga sepakat. Tapi, kan kalau aku sembahyang lagi, berarti aku kalah dong sama Tuhan?” (sambil menunjukkan mimik memberengut)

T=”Kenapa kamu mikirnya seperti itu, A? Kamu tau gak, ada yang bilang pengetahuan tertinggi seseorang itu adalah berupa keyakinan? ”

A=”Masa? Siapa yang berkata seperti itu? Aku sepertinya pernah dengar sebelumnya.” (ia berkata seolah-olah seperti terkagetkan atau tersadarkan?)

T=”Udahlah, kamu mikir aja dulu. Aku mau mandi.. ”

I’ve been there, A. I know you can solve it...with your own way!

No comments: